Penyajian Laporan Keuangan pada Metode Persentase Penyelesaian

 on Rabu, 27 April 2016  

Penyajian Laporan Keuangan pada Metode
Persentase Penyelesaian
Biasanya, ketika piutang yang berasal dari sebuah penjualandicatat, perkiraan persediaan akan dikurangi. Namun, dalam penerapanmetode persentase penyelesaian ini, baik perkiraan piutang maupunpersediaannya terus terbawa ke periode-periode berikutnya. Denganmengurangkan saldo akun penagihan terhadap Konstruksi dalamPenyelesaian akan menghindarkan terjadinya penghitungan dua kali dalam perkiraan persediaan. Selama masa kontrak, selisih antara perkiraan Konstruksi dalam Penyelesaian dengan perkiraan Tagihan Konstruksi dalam Penyelesaian dilaporkan di neraca sebagai aktivalancar jika selisihnya bersaldo debit, dan sebaliknya, pada kelompokkewajiban lancar jika saldonya kredit.

Ketika biaya yang terjadi ditambah dengan laba kotor yang diakui sampai dengan tanggal neraca (saldo perkiraan Konstruksi dalam Penyelesaian) lebih besar dari saldo tagihannya, maka selisihnya harus dilaporkan sebagai aktiva lancar di neraca dengan nama ”Selisih Lebih


Biaya dan Pengakuan Laba terhadap Penagihan.” Bagian yang belum ditagih dari pendapatan yang diakui pada tanggal neraca dapat dihitung setiap saat dengan mengurangkan tagihan pada tanggal neraca dari pendapatan yang diakui pada tanggal neraca. Pada contoh di PT Konstruksi Tahan Banting, misalnya, perhitungan pada tahun 2008 akan nampak seperti berikut:
Ketika jumlah penagihan lebih besar daripada jumlah biaya yang terjadi dan laba kotor pada tanggal neraca, maka selisihnya dilaporkan sebagai suatu kewajiban lancar yang diberi nama perkiraan ”Selisih Lebih Penagihan terhadap Biaya dan Pengakuan Laba.” Ketika sebuah perusahaan konstruksi memiliki sejumlah projek, dan besar biayanya melebihi jumlah tagihan pada beberapa kontrak sementara ada beberapa kontrak lain yang jumlah tagihannya lebih besar ketimbang biayanya, maka kontrak-kontrak tersebut harus dipisahkan.

Sisi aktiva di neraca hanya menyajikan kontrak-kontrak yang jumlah biaya dan pengakuan pendapatannya lebih besar daripada jumlah tagihan, sedangkan sisi kewajiban hanya menyajikan kontrak-kontrak yang jumlah penagihan-nya lebih besar ketimbang jumlah biaya dan laba yang diakui. Hal ini sebaiknya diungkapkan (disclosed) secara terpisah dalam catatan atas laporan keuangan, dan bukannya sekedar ikhtisar yang menyajikan selisih bersih dari kedua jumlah tersebut.


Dari angka-angka yang telah kita bahas di atas, maka penyajian dalam laporan keuangan milik PT Konstruksi Tahan Banting, yang menerapkan metode persentase-penyelesaian untuk kegiatan kontrak jangka panjangnya,
Penyajian Laporan Keuangan pada Metode Persentase Penyelesaian 4.5 5 b Rabu, 27 April 2016 Penyajian Laporan Keuangan pada Metode Persentase Penyelesaian Biasanya, ketika piutang yang berasal dari sebuah penjualandicatat, perkiraan...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.