Jelaskan tentang akuntansi pada kantor cabang?

 on Minggu, 08 Mei 2016  

AKUNTANSI KANTOR CABANG
 Kantor Cabang mempunyai kewenangan dalam melakukan transaksi penjualan. Oleh karena itu Kantor Cabang melaksanakan pembukuan tersendiri . Jadi baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang menyelenggarakan pencatatan akuntansi sendiri-sendiri. Pencatatan ini hanya berguna untuk pihak intern Kantor Pusat maupun Kantor Cabang. Untuk kepentingan pihak ekstern Kantor Pusat menyiapkan laporan konsolidasi yaitu laporan keuangan yang berisi Kinerja Keuangan Gabungan dari Kantor Pusat dan Kantor Cabang.

Berbeda dengan investasi kantor Pusat di kantor Agen yang hanya berupa modal kerja awal saja, investasi yang ditanamkan oleh Kantor Pusat ke Kantor Cabang meliputi semua kebutuhan awal kantor Cabang . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kantor Pusat bertindak sebagai Investor (pihak penyandang dana ) dan Kantor Cabang sebagai Investee (pihak penerima dana). Oleh karena itu diperlukan rekening yang bersifat Resiprokal (timbal balik) antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang untuk menampung transaksi yang bersifat resiprokal ini, Kantor Pusat menggunakan nama rekening Kantor Cabang, sebaliknya Kantor Cabang menggunakan rekening Kantor Pusat. Rekening kantor cabang merupakan hak kantor pusat sedangkan rekening kantor pusat merupakan kewajiban kantor cabang. Dalam membuat laporan konsolidasi rekening resiprokal harus dieleminasi

Contoh transaksi yang mengakibatkan timbulnya rekening timbal balik/resiprokal ditampakkan pada contoh jurnal di bawah ini



Contoh :
Berikut ini adalah contoh transaksi-transaksi yang ada di kantor cabang dari PT. ”Dewi Ratih” berkedudukan di Malang dan bergerak dalam bidang alat-alat kesehatan, pada awal tahun 2007 membuka Kantor Cabang di Jember. Ikhtisar transaksi keuangan selama tahun 2007  diringkas sebagai berikut
  1.  Kantor Cabang menerima uang Rp 150.000.000,00 dari kantor pusat
  2. Kantor Cabang membeli peralatan secara tunai senilai Rp 75.000.000,00. Peralatan ini mempunyai umur ekonomis 5 tahu
  3.  Menerima barang dagangan senilai Rp 115.000.000,00 dari kantor pusat
  4.  Membeli barang dagangan dari supplier luar Rp 30.000.000,00 secara tuna
  5.  Menjual barang dagang seharga Rp 200.000.000,00 secara tunai
  6. Mengembalikan barang dagang yang diterima dari kantor pusat seharga Rp 7.500.000,00 karena barang tersebut rusak.
  7.  Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kantor cabang sebagai berikut:
- Gaji Rp 30.000.000,00
- Bunga Rp 25.000.000,00
- Lain-lain Rp 15.000.000,00
8. Mengirim uang Rp 100.000.000,00 ke kantor pusat
9. Pada akhir tahun diketahui utang gaji sebesar Rp 7.000.000,00 dan biaya depresiasi Rp 15.000.000,00 10. Persediaan barang dagangan yang diterima dari kantor pusat pada akhir tahun Rp
      6.000.000,00. Persediaan barang dagangan yang dibeli dari supplier luar pada akhir tahun
       Rp 35.000.000,00

Metode pencatatan persediaan secara fisik
Dari data di atas, berikut ini adalah jurnal yang dibuat kantor pusat dan kantor cabang
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dipandang dari segi ekonomi Kantor Pusat dan Kantor Cabang adalah satu kesatuan ekonomi. Disamping itu bagi pihak eksternal menganggap bahwa Kantor Pusat dan Kantor-kantor Cabangnya hanya merupakan satu perusahaan. Oleh karena itu sesuai dengan konsep enterprise (satu kesatuan ekonomi) Kantor Pusat harus menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi (Consolidated Income Statement) yang merupakan Laporan Keuangan Gabungan antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang.

Prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi:
a. Membuat jurnal Eliminasi
b. Membuat Kertas Kerja (Worksheet)
c. Menyusun Laporan keuangan Konsolidasi
Jelaskan tentang akuntansi pada kantor cabang? 4.5 5 b Minggu, 08 Mei 2016 AKUNTANSI KANTOR CABANG  Kantor Cabang mempunyai kewenangan dalam melakukan transaksi penjualan. Oleh karena itu Kantor Cabang melaksanakan...


1 komentar:

  1. Bisa di jelaskan jurnal penutup kredit KP 16.500 itu dari mana?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.